Take it Or Leave it (II)
Menjadi manusia yang bisa menerima keadaan dan kenyataan hidup memang tak mudah, apalagi menerima kehadiran orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga anda, yang otomatis akan merubah hidup anda. Jika hal ini yang membuat anda frustasi, saatnya bagi anda untuk berbuat sesuatu yang lebih berguna bagi kehidupan anda dan anak2 anda kedepannya, INGAT!! Dunia belum berakhir dan Live Must Go On. Lebih baik anda menata hati dan menata diri memperbaiki kondisi psikis anda dan anak2. Bila anda sudah bisa melakukannya, anda akan menyadari bahwa dunia ini sangatlah luas dan tak ada alas an bagi anda untuk frustasi dan membuang buang waktu anda hanya untuk memikirkan penghianatan pasangan anda.
Bagaimana bila pasangan anda juga mengingkari kewajibannya untuk menafkahi keluarga setelah dia meninggalkan anda?
Hal inipun bukan akhir hidup anda, masih banyak yang bisa anda perbuat yang bisa menutup kebutuhan financial anda, tentunya tetap di jalan yang benar. Yakinlah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan mahluknya kelaparan. Apalagi dalam hal ini anda adalah pihak yang didzolimi pasangan anda. Jangan pernah menyerah, untuk hidup anda dan anak2 anda, Tuhan pasti selalu membukakan jalan yang lapang, dan ingatlah bahwa anda tidak sendiri. Mungkin anda kehilangan kasih sayang pasangan anda, tapi sadarlah bahwa begitu banyak orang2 disekeliling anda yang mengasihi anda, terutama buah hati anda.
Sesungguhnya hidup itu adalah anugerah terindah, menikmati proses kehidupan baik atau buruk yang kita alami adalah proses pendewasaan diri yang membuat kita semakin bijak.
Tidak ada seorangpun yang bisa menghindari perjalanan hidup sebagaimanapun buruknya. Menghadapi kenyataan adalah satu2nya pilihan.Yakinlah bahwa kepahitan hidup anda akan berbuah manis, yang mungkin anda sendiripun tidak pernah membayangkan sebelumnya.
Bila pasangan anda ingin kembali.
Menyadari kodrat manusia sebagai ciptaanNya yang paling sempurna, sudah menjadi kodratnya untuk saling memaafkan. Setidaknya inilah yang akan membukakan jalan yang lapang dalam hidup kita. Kelapangan hati manusia memang tak seorang bisa mengukur, tapi hati kitalah yang bisa merasakan. Seburuk apapun perlakuan pasangan anda sebelumnya, suatu saat Tuhan pasti akan membukakan hatinya untuk menyadari semua kesalahannya, sekalipun dalam waktu yang tidak tepat lagi bagi anda.
Memaafkan kesalahan pasangan anda, sudah pasti harus anda lakukan. Jika anda memutuskan untuk menerimanya kembali, anda harus persiapkan diri anda dengan segala resikonya. Begitu pula bila anda memtuskan untuk tidak menerima dia kembali, andapun harus perhitungkan segala resikonya. Baik buruknya kelanjutan hubungan anda sepenuhnya ada di tangan anda.
Bila anda memilih untuk menerima pasangan anda kembali, anda harus siap dengan kemungkinan2 buruk yang akan terjadi. Mungkin sekalipun anda telah memaafkan tapi anda tidak bisa melupakan. Inilah yang akan menjadi duri dalam daging, yang sakitnya akan muncul kapan saja. Jika ini adalah pilihan hidup anda, dimana anda yakin bisa mengatasinya, TAKE IT.
Bila memang anda sudah tidak merasa nyaman melanjutkan hubungan dengannya dan anda berpikir bahwa kenyataan ini tetap membuat anda terluka, LEAVE IT. Tentunya anda harus persiapkan reaksi buah hati anda, termasuk persiapkan diri anda untuk menerima kenyataan seandainya pasangan anda sama sekali tidak bertanggung jawab secara financial kepada anak2 anda, sekalipun sudah tertera hitam diatas putih.
Semoga coretan ini bisa menjadikan anda lebih yakin memilih jalan hidup anda.
Trackback this post | Subscribe to comments via RSS Feed
ALAM LINDA 
Tinggalkan komentar